Sunday, 30 April 2017

Kisah Teladan: Malik bin Dinar

Seorang pencuri masuk ke dalam rumah Malik bin Dinar. Ia memeriksa seisi rumah, namun sama sekali tidak menemukan sesuatu yg layak untuk dicuri. Dari Jauh Malik bin Dinar mengawasi gerak gerik si pencuri. Setelah pencuri yaqin bahwa usahanya sia sia, ia pun bergegas keluar.
Belum sempat pencuri itu keluar, Malik bin Dinar menyapanya : "Kemarilah ! Kau datang ke rumahku tentu mengharapkan sesuatu, tapi engkau tidak akan memperolehnya. Karena aku tidak memiliki harta apapun. Jika kau mau, aku akan memberikan keuntungan akhirat untukmu. Ambillah Wudlu' lalu Sholatlah dua rokaat di atas sajadahku ini !".

Pencuri itu pun kemudian berWudlu' lalu sholat dua rokaat di atas sajadah Beliau. Pada saat pencuri itu melakukan sholat Malik bin Dinar mengangkat kedua tangan , lalu berdo'a kepada Alloh, agar si pencuri mau untuk bertobat kepada-Nya.

Ketika si pencuri keluar dari rumah Malik bin Dinar, ia merasa seakan berada di alam yang berbeda. Tanda tanda pengkabulan dari Alloh, benar2 tampak pada dirinya. Cahaya ketaatan bersinar di wajahnya.

Keesokan harinya, kawan kawannya sesama pencuri bertemu dengannya di jalan.
"Wahai fulan ! Melihat wajahmu berseri seri, kami merasa Yaqin bahwa kamu semalam telah mendapat kan hasil curian yang sangat memuaskan !". Kata mereka.

Ia pun berkata : "Sama sekali tidak ! Semalam aku memasuki rumah Imam Malik bin Dinar, aku berniat mencuri disana, namun aku samasekali tidak menemukan harta, justru Beliau yang telah mencuri Aku dengan Cahaya dan Ilmu. Kebahagiaan yang kurasakan saat ini, adalah kebahagiaan ketaatan. Karena itu, mulai detik ini, aku bukanlah teman kalian lagi".

Hidup ini masih koma, belum titik.
Siapapun bisa jadi apapun.
Mari bersama mengatakan "Kita jadikan diri ini menjadi penyebab baiknya diri dan org lain".

No comments:

Post a Comment